Menghabiskan hari-hari anda di depan televisi dapat memperpendek umur, sebuah studi baru menunjukkan.
Para peneliti di Australia menemukan bahwa orang yang menghabiskan waktunya selama rata-rata 6 jam sehari hanya untuk
menonton televisi, memiliki umur 5 tahun lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang jarang
menonton televisi. Untuk setiap jam
menonton televisi
pada orang berusia 25 tahun keatas, umur akan berkurang 22 menit,
menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr J. Lennert Veerman dari
University of Queensland.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah, para ahli lain memperingatkan studi ini tidak menunjukkan bahwa
menonton TV
dapat menyebabkan orang meninggal lebih cepat. Penelitian ini hanya
menunjukkan adanya hubungan antara lamanya waktu menonton TV dengan umur
pendek. Meskipun hubungan langsung antara
menonton TV dengan
usia hidup seseorang menjadi lebih pendek adalah pernyataan yang sangat
provokatif, namun bahaya dari TV hampir pasti ada walaupun secara tidak
langsung, kata Dr David L. Katz, direktur Prevention Research Center di
Yale University School of Medicine.
Sebenarnya itu adalah hal yang masuk akal bila kebiasaan terlalu lama
menonton televisi memiliki korelasi dengan masalah kesehatan. “Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk
menonton TV,
semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk ngemil atau makan saat
menonton TV, dan semakin sedikit waktu yang dimanfaatkan untuk
olahraga”, kata Katz. “Banyak makan dan kurang aktivitas, pada saatnya
akan berisiko menyebabkan masalah obesitas,
penyakit jantung, dan kanker”.
Penjelasan lainnya terhadap hubungan tersebut adalah bahwa
orang-orang yang menonton TV berlebihan, cenderung merupakan orang-orang
yang mengalami depresi,
stres, dan kesepian. Kondisi ini pada gilirannya dapat menjadi jawaban sebenarnya penyebab kematian dini.
Laporan ini diterbitkan dalam edisi online British Journal of Sports
Medicine 15 Agustus lalu. Dalam studi tersebut, peneliti menggunakan
data dari Australian Diabetes, Obesity and Lifestyle Study, yaitu 11.000
orang berusia 25 dan lebih tua, termasuk informasi survei tentang
berapa banyak dari mereka yang
menonton TV dalam seminggu. Para peneliti juga menggunakan populasi nasional dan angka kematian.
Pada tahun 2008, orang dewasa Australia menonton TV selama total 9,8
miliar jam. Orang yang menonton TV lebih dari enam jam sehari berada di
atas 1 persen. Statistik menunjukkan bahwa menonton TV terlalu banyak
sama berbahayanya dengan merokok, kata para peneliti. Misalnya,
merokok
dapat memperpendek harapan hidup lebih dari empat tahun setelah usia
50. Itu artinya usia hidup akan hilang 11 menit untuk setiap batang
rokok dan itu sama dengan setengah jam menonton TV, kata para peneliti.
Tanpa TV, peneliti memperkirakan harapan hidup untuk laki-laki akan
menjadi 1,8 tahun lebih lama dan untuk wanita, 1,5 tahun lebih lama.
“Sementara kami menggunakan data orang Australia, efek di
negara-negara industri dan berkembang lainnya cenderung sama, mengingat
waktu yang dihabiskan menonton TV dan pola penyakitnya serupa,” kata
para peneliti.
Dr Gregg Fonarow, kepala asosiasi kardiologi di David Geffen School
of Medicine di University of California, Los Angeles, mengatakan bahwa
“ada bukti yang kuat bahwa menghabiskan waktu yang lama untuk kegiatan
menetap seperti menonton TV dan tidak memanfaatkannya untuk beraktivitas
seperti berolahraga, akan berdampak buruk bagi kesehatan.”
“Tetap aktif dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan
pasif seperti menonton TV, dapat bermanfaat dalam mengurangi risiko
penyakit kardiovaskular dan dapat dianggap sebagai bagian dari
pendekatan yang komprehensif untuk meningkatkan kesehatan jantung,”
tambah Fonarow.